Fisiologi Ikan
OSMOREGULASI IKAN NILA
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : ROMI ANDRIAN
NIM :09C10432053
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOHG ACEH BARAT
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar belakang
Osmoregulasi adalah proses mengatur
konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh
oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya
perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Osmoregulasi
juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak
diperlukan oleh sel atau organisme hidup.
Osmoregulasi sangat penting pada hewan air karena tubuh ikan bersifat permeabel
terhadap lingkungan maupun lautan garam. Sifat fisik lingkungan yang berbeda
menyebabkan ada perbedaan proses osmoregulasi antara ikan air tawar dengan ikan
air laut. Cairan tubuh ikan tawar mempunyai tekanan yang lebih besar dari
pada lingkungannya, garam-garam cenderung ke luar. Sebaliknya ikan yang
hidup di laut mempunyai tekanan osmotik yang lebih kecil dari pada
lingkunganya, sehingga terdapat kecenderungan garam-garam masuk ke dalam tubuh
dan air keluar.
1. 2 Tujuan
Membuat makalah ini adalah untuk
mengetahui osmoregulasi pada ikan Nila yang berkaitan dengan cairan dan organ
organ tubuh, baik itu insang, ginjal, kulit dan usus.
1.3 Manfaat
Dari
makalah ini diharapkan dapat berguna
bagi maha siswa/i menjadi salah
satu informasi yang
berguna dalam upaya mengetahui konsentrasi ion ion plasma
pada jenis ikan, dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Osmoregulasi
Osmoregulasi adalah pengontrolan
kadar air dan garam mineral di dalam darah. Ini merupakan mekanisme
homeostatik. Regulasi dari konsentrasi Na+ pada plasma hampir sama
konsentrasinya dengan ekskresi regulasi Na+ yang berhubungan dengan sensor dan
efektor yang berbeda-beda (penerima volum) yang berasal dari keseimbangan air
dan osmoregulasi (vitamins-guide 2004.) dan ditambahkan pula oleh Fujaya (1999)
bahwa osmoregulasi adalah upaya mengontrol keseimbangan air dan ion – ion
antara tubuh dan lingkungannya atau suatu proses pengaturan tekanan osmose. Hal
ini penting dilakukan, terutama oleh organisme perairan karena;
(1) Harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan
lingkungan;
(2) Membran sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya
beberapa substansi
yang bergerak cepat;
(3) Adanya perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan
lingkungan.
Tanpa osmoregulasi maka ikan akan
mati, ini karena osmoregulasi dapat mengontrol konsentrasi cairan dalam tubuh.
Jika ikan tidak bisa mengatur proses osmose dalam tubuhnya maka ikan akan mati,
karena osmoregulasi sangat berfungsi dalam aspek kesehatan ikan
(Fujaya,1999). Konsentrasi ion plasma pada ikan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Konsentrasi Ion Plasma Pada Ikan Nila
IKAN
AIR TAWAR
|
Na
|
CI
|
K
|
Mg
|
Ca
|
SO4
|
Urea
|
TMAO
|
Tota
|
493
|
513
|
9,3
|
50
|
9,6
|
26
|
0
|
0
|
1050
|
|
Nila
|
180
|
196
|
5,1
|
2,5
|
2,8
|
2,7
|
-
|
-
|
452
|
Sumber : Evans (1993)
Osmoconformer adalah sebutan bagi
hewan yang mampu memelihara keseimbangan antara cairan tubuh dengan keadaan
lingkungan sekitar. Kebanyakan invertebrata laut adalah osmoconformer, dimana
cairan tubuh mereka isotonik dari keadaan lingkungannya. Meskipun konsentrasi
relatif dari garam dan cairan tubuh mereka berubah – ubah dibandingkan air
laut, dalam kasus ini hewan juga harus mengatur tingkat ion internal (Djawad,
dkk, 2007).
Organisme yang hidup pada air tawar
tidak melakukan osmoregulasi akibat perbedaan tekanan osmose, sedangkan pada
ikan estuari yang memiliki cairan tubuh menyerupai garam air garam laut hanya
melakukan sedikit upaya untuk mengontrol tekanan osmose dalam tubuhnya. Hal ini
menyebabkan perbedaan laju metabolisme dasar karena upaya menahan garam – garam
internal dan kelarutan material yang lain membutuhkan konsumsi oksigen yang
berbeda tergantung besarnya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dan
lingkungannya (Fujaya, 1999).
2. 2 Organ
Beberapa organ yang berperan dalam proses osmoregulasi ikan adalah insang,
ginjal, kulit, dan usus. Organ-organ ini melakukan fungsi adaptasi di bawah
kontrol hormon osmoregulasi, terutama hormon-hormon yang diekresi oleh
pituitari, ginjal, dan urofisis.
Pada
ikan air laut terjadi kehilangan air dari dalam tubuh melalui kulit dan
kemudian ikan akan mendapatkan garam-garam dari air laut yang masuk lewat
mulutnya. Organ dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+, K+ dan
Cl-, serta air masuk ke dalam darah dan selanjutnya disirkulasi. Kemudian
insang ikan akan mengeluarkan kembali ion-ion tersebut dari darah ke lingkungan
luar.
Pada
saat ikan sakit, luka, atau stres proses osmosis akan terganggu sehingga air
akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari
tubuh. Akibatnya beban kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam
tubuhnya meningkat. Bila hal ini terus berlangsung bisa sampai menyebabkan
ginjal menjadi rusak sehingga ikan mati. Dalam keadaan normal ikan mampu
memompa air kurang lebih 1/3 dari berat total tubuhnya setiap hari. Penambahan
garam kedalam air diharapkan dapat membantu menjaga ketidakseimbangan ini,
sehingga ikan tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk memulihkan
dirinya dari luka atau penyakit. Tentunya dosis untuk ikan harus diantur
sedemikian rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar
garam dalam darah ikan. Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar
garam darah, efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan
garam masuk kedalam darah, akibatnya ikan terdehidrasi dan akhirnya mati.
Pada
kadar garam yang tinggi, garam sendiri akan berfungsi untuk mematikan penyakit
terutama yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya
harus diperhatikan secara seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi.
Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang membutuhkan energi, yang
dikontrol oleh penyerapan selektif ion-ion melewati insang dan beberapa bagian
tubuh lainnya dikontrol oleh pembuangan yang selektif terhadap garam-garam.
Kemampuan osmoregulasi bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis, jenis
kelamin dan perbedaan genotip.
2. 3 Insang
Insang ikan bersifat permeabel
terhadap air dan garam. Di dalam laut salinitasnya lebih besar daripada dalam
cairan tubuhnya. Pada lingkungan air keluar, tetapi garam berdifusi kedalam.
Ikan air laut minum air dalam jumlah yang banyak dan mengeluarkan sedikit urin.
Ikan air tawar, garam akan memasuki insang dan dalam jumlah yang banyak air
akan masuk lewat kulit ikan dan insang. Hal ini karena kadar garam di dalam
tubuh ikan (mendekati 0.5%) yang lebih tinggi daripada konsentrasi air di mana
ikan tersebut hidup. Karena tubuh ikan akan berusaha agar proses difusi antara air
kedalam tubuh ikan tetap berlangsung, sejumlah besar air dikeluarkan oleh
ginjal. Sebgai hasilnya bahwa konsentrasi garam pada urine sangat rendah (
Fujaya,1999)
2. 4 Tingkat osmoregulasi
Tingkat osmoregulasi dipengaruhi
oleh salinitas tertentu dan akan berpengaruh terhadap tingkat osmolalitas
plasma, jika salinitasnya meningkat maka osmolalitas plasma juga meningkat
sedangkan pada kapasitas osmoregulasinya semakin besar kadar salinitas suatu
perairan maka semakin kecil nilai kapasitas osmoregulasinya.
Dalam
osmoregulasi terdapat dua istilah yaitu eurihalin dan stenohalin. Eurihalin
adalah kemampuan suatu organisme terhadap keadaan perubahan salinitas yang
tinggi. Ikan yang tergolong dalam eurihalin adalah salah satunya ikan nila. Stenohalin
adalah tingkat adaptasi yang sempit terhadap salinitas yang tinggi. Contoh
organisme yang bersifat stenohalin salah satunya adalah ikan nilam.
Dalam
responnya terhadap perubahan salinitas, pengaturan air dan ion paling sedikit
terdapat dua fase. Pengaturan segera yaitu ikan mulai atau menghentikan minum
dan meningkatkan atau menurunkan aktivitas transport ion dan air yang telah ada
pada epitel osmoregulasi yang berhadapan dengan perubahan salinitas lingkungan.
Pengaturan jangka panjang melibatkan modifikasi organ-organ osmoregulasi
seperti insang, intestine dan ginjal. Pada level jaringan dan sel, bila kan
berpindah ke lingkungan laut, sel klorida tipe air tawar hilang, sedangkan sel
klorida tipe air laut berdiferensiasi pada insang.
Tidak
ada organisme yang hidup di air tawar tidak melakukan osmoregulasi. Sedangkan
pada ikan air laut, beberapa diantaranya hanya melakukan sedikit upaya untuk
mengontrol tekanan osmose dalam tubuhnya. Semakin jauh perbedaan tekanan osmose
antara tubuh dan lingkungan, semakin banyak energy metabolisme yang dibutuhkan
untuk melakukan osmoregulasi sebagai upaya adaptasi, namun tetap ada batas
toleransi.
a. Kapasitas osmoregulasi >
1 disebut Hiperosmotik.
b. Kapasitas osmoregulasi = 1
disebut Isoosmotik.
c. Kapasitas osmoregulasi
< 1 disebut hipoosmotik.
Untuk
ikan-ikan potadrom yang bersifat hiperosmotik terhadap lingkungannya dalam
proses osmoregulasi, air bergerak ke dalam tubuh dan ion-ion keluar ke
lingkungan dengan cara difusi. Keseimbangan cairan tubuhnya dapat terjadi
dengan cara meminum sedikit air atau bahkan tidak minum sama
sekali. Kelebihan air dalam tubuhnya dapat dikurangi dengan membuangnya
dalam bentuk urin. Untuk ikan-ikan oseanodrom yang bersifat hipoosmotik
terhadap lingkungannya, air mengalir secara osmose dari dalam tubuhnya melalui
ginjal, insang dan kulit ke lingkungan, sedangkan ion-ion masuk ke dalam
tubuhnya secara difusi. Sedangkan untuk ikan-ikan eurihalin, memiliki kemampuan
untuk dengan cepat menyeimbangkan tekanan osmotik dalam tubuhnya dengan media
(isoosmotik), namun karana kondisi lingkungan perairan tidak selalu tetap, maka
proses ormoregulasi seperti halnya ikan potadrom dan oseanodrom tetap terjadi.
2. 6 System Osmoregulasi
Sistem Osmoregulasi ialah sistem
pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan
tekanan osmotik habitat (perairan). Tekanan osmotik adalah tekanan yang
diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul
pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Osmoregulasi pada ikan air tawar
Ikan air
tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara
osmosis, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Insang ikan air tawar secara
aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal akan
memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ikan air tawar harus selalu
menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan lolos ke dalam air.
Ginjal
mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan
untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan
sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Ketika cairan
dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosaakan diserap kembali pada
tubuli proximallis dan garam - garam diserap kembali pada tubuli distal.
Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat
ditembus) terhadap air. read more>>
Ikan
mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air, kulitnya diliputi
mucus, melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya encer, dan memompa
garam melalui sel-sel khusus pada insang. Secara umum kulit ikan merupakan
lapisan kedap, sehingga garam di dalam tubuhnya tidak mudah bocor kedalam air.
Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesaimpulan
Osmoregulasi adalah proses mengatur
konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh
oleh sel atau organisme hidup Tanpa osmoregulasi maka ikan akan mati, ini
karena osmoregulasi dapat mengontrol konsentrasi cairan dalam tubuh. Osmoregulasi juga berfungsi ganda
sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau
organisme hidup. Osmoregulasi sangat penting pada hewan air karena tubuh ikan
bersifat permeabel terhadap lingkungan maupun lautan garam. Sifat fisik
lingkungan yang berbeda menyebabkan ada perbedaan proses osmoregulasi antara
ikan air tawar dengan ikan air laut.
Ikan air
tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara
osmosis, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya
Ginjal
akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ikan air tawar harus
selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan lolos ke dalam air. Ginjal
mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan
untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan
sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Secara
umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam di dalam tubuhnya tidak
mudah bocor kedalam air.
DAFTAR
PUSTAK
Anneahira, 2012. Mengenal
Reproduksi Ikan. AnneAhira.com. Diakses tanggal 1 mei 2012.
Anonim, 2009. Budidaya
Ikan Bandeng. http://hobiikan.blogspot.com. Diakses tanggal 1 mei 2012,
pukul 18.15 WITA.
----------, 2010. Nila
Gizi Ikan Bandeng. http://raosecho.wordpress.com. Diakses tanggal 22 april
2012.
----------,
2012. Osmoregulasi. http://makalahbiologiku.blogspot.com. Diakses
tanggal 22 April 2012, pukul 19:42 WITA.
----------,
2010. Fisiologi Hewan Air. http://seputarduniaperikanan.blogspot.com.
Diakses tanggal 3 mei 2012.
----------,
2011. Osmoregulasi. http://eri08tirtayasa.blogspot.com.
Diakses tanggal 3 mei 2012.
LAMPIRAN